Atelektasis merupakan kelainan pada paru-paru yang terjadi karena tidak terisinya alveolus dengan udara hal ini juga yang menyebabkan paru-paru kolaps atau tidak bisa mengembang selama proses pernafasan. Alveolus adalah tempat pertukaran antara oksigen yang masuk dengan karbondioksida yang harus dikeluarkan, agar pertukaran yang terjadi bisa berlangsung maka alveolus harus terisi dengan udara. Pada kasus penderita Atelektasis alveolusnya tidak dapat terisi dengan udara sehingga proses pertukaran oksigen dan karbondioksida pun tidak bisa berlangsung. Atelektasis ini merupakan kelainan penyakit yang bisa menimpa siapa saja mulai dari bayi hingga orangtua, biasanya gejala dari orang yang mengalami atelektasis diawali dengan gejala-gejala berikut :
- Demam ringan
- Tempo nafas yang cepat
- Sulit mengatur nafas
- Sakit dada terutama saat menarik nafas dan batuk
- Tekanan darah rendah
- Detak jantung meningkat
- Sianosis atau kebiruan pada kulit
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi atelektasis, antara lain sebagai barikut :
Efek dari penggunaan anestesi atau obat bius saat proses operasi, biasanya penggunaan anestesi atau obat bius ini digunakan kepada pasien yang hendak melakukan proses pembedahan agar bagian tubuh yang akan di operasi mengalami mati rasa untuk beberapa saat. Salah satu sampak dari penggunaan anestesi ini juga dapat menyebabkan perubahan pola nafas pada pasien.
- Ada benda asing yang masuk atau kedalam paru-paru. Biasanya kasus seperti ini sering terjadi pada pasien atelektasis yang masih anak-anak karena terkadang anak-anak tanpa sengaja memasukan segalan sesuatu kedalam mulut untuk dimakan kemudian benda tersebut bisa masuk kedalam paru-paru si anak.
- Keadaan pasien yang mengalami beberapa kondisi medis yang bisa memicu adanya luka pada saluran bronkus, biasanya orang yang mengidap penyakit TBC atau infeksi jamur pada paru-parunya lebih berpeluang mengalami atelektasis.
- Terdapat gumpalan darah di area dalam paru-paru, biasanya ini terjadi pada pasien yang mengalami kecelakaan yang cukup berat. Hal tersebut dapat memicu atelektosis karena darah yang berada dalam pari-paru dapat menyumbat udara yang akan masuk ke alveoli.
- Terdapat tumor pada saluran nafas, sama kasusnya seperti gumpalan darah yang berada didalam paru-paru tentunya adanya tumor didalam paru-paru pun akan menghambat jalur masuknya udara kedalam alveoli.
- Terjadinya penyumbatan cairan mukus.
Pengobatan untuk pasien yang mengidap atelektasis berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Dokter biasanya akan menawarkan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan dari tiap pasien. Atelektasis ringan biasanya hanya akan diberikan obat-obatan dan terapi sebagai berikut :
- Belajar memposisikan kepala lebih rendah dari badan untuk mengeluarkan lendir didalam saluran nafas.
- Mengasplikasikan Teknik batuk yang benar agar membantu mengeluarkan lendir yang ada dalam saluran nafas.
- Melatih Teknik tarikan nafas dalam dengan menggunakan bantuan alat spirometry insentif.
- Melakukan terapi ketuka pada dada dengan menggunakan tangan atau dengan menggunakan air pulse vibrator.
Jika atelektasis yang dialami cukup berat yang disebabkan oleh penyumbatan lendir pada saluran nafas, maka sebaiknya dilakukan treatment dengan cara menyedot cairan mukosa dengan menggunakan selang suction yang dibantu dengan alat bronkoskopi. Jika atelektasis yang dialami disebabkan oleh tumor atau kanker, maka dokter akan melakukan tindakan operasi untuk pengangkatan jaringan dan selanjutnya pasien akan diberikan tambahan pengobatan dengan kemoterapi dan radioterapi.
Beberapa hal diatas merupakan penjelasan menganai gejala, penyebab, dan juga cara menangani pasien dengan penyak atelektasis yang sesuia dengan tingkat keparahan dari atelektasis yang di derita. Semoga dapat menambah informasi anda tentang atelektasis.